cold storage mesin cdu BJT custom

Controller Cold Storage (Dixell) dalam Sistem Pendinginan

Cold storage atau gudang pendingin adalah fasilitas penyimpanan suhu rendah yang digunakan untuk menjaga kualitas bahan makanan, obat-obatan, dan produk lain yang memerlukan kondisi suhu terkendali. Salah satu komponen penting dalam sistem cold storage adalah controller (kontroler), yang berperan sebagai otak dari sistem pendinginan.

Kontroler cold storage modern seperti Dixell memiliki berbagai fitur untuk mengontrol suhu, memantau kondisi sistem, serta memberikan proteksi terhadap komponen-komponen kritis seperti kompresor, fan evaporator, dan kondensor.


🔧 Fungsi Utama Controller Cold Storage

  1. Mengontrol Suhu Ruang Penyimpanan
    • Mengatur suhu ruang sesuai set point yang ditentukan.
    • Menghidupkan dan mematikan kompresor secara otomatis.
  2. Mengontrol Siklus Defrost (Pencairan Es)
    • Mengatur waktu dan durasi pencairan es di evaporator untuk mencegah penumpukan es yang mengganggu efisiensi pendinginan.
  3. Monitoring dan Proteksi Komponen
    • Memantau kondisi kompresor, fan, tekanan refrigerant, dan aliran listrik.
    • Memberikan alarm atau trip jika terjadi gangguan.
  4. Antarmuka Pengguna (Display)
    • Menampilkan suhu ruang, status komponen, dan kode alarm.
    • Memudahkan pengguna untuk melakukan setting manual atau troubleshooting awal.

📋 Kode Indikator & Alarm pada Controller Dixell Cold Storage

Berikut adalah interpretasi dari beberapa kode indikator dan alarm yang sering muncul pada controller Dixell di cold storage:

NoKodeIndikatorArtiTindakan yang Disarankan
1R, S, TR Voltage, S Voltage, T VoltageMasalah pada salah satu fase listrik 3-phasePeriksa tegangan, sekring, dan urutan fase
2PFR3 Phase voltage unstable or interruptedGangguan pada suplai listrik 3-phaseCek tegangan dan urutan fase
3COMP (Compressor)Compressor ON / OverloadKompresor aktif atau trip karena overloadReset overload, periksa motor dan beban kompresor
4EVA (Evaporator)Evaporator Fan ON / OverloadKipas evaporator aktif atau tripReset overload, periksa kipas dan coil evaporator
5CON (Condenser)Condenser Fan ON / OverloadKipas kondensor aktif atau tripBersihkan coil kondensor dan periksa fan
6DEF (Defrost)Evaporator heater worksSiklus defrost sedang berlangsungJika manual, lakukan defrost melalui menu Dixell
7HP/LPPressure unstable or switch resetTekanan refrigerant terlalu tinggi/rendahPeriksa tekanan, refrigerant, dan fan kondensor
8THERMISActive Compressor ProtectionSuhu kompresor terlalu tinggiBiarkan kompresor dingin, periksa aliran refrigerant
9OPLOil pump pressure under differentialTekanan oli kompresor tidak stabilPeriksa level oli dan pompa oli (kompresor besar)
10RSTReset RequiredSistem memerlukan reset setelah tripLakukan reset melalui menu atau tombol kontroler

🧰 Cara Membaca Display Controller Dixell Cold Storage

Tampilan kontroler Dixell biasanya menampilkan:

  • Suhu aktual ruang cold storage
  • Set point suhu
  • Status komponen (ON/OFF)
  • Kode alarm jika terjadi gangguan

Contoh:

  • Display: ErP → Error Phase (masalah pada fase listrik)
  • Display: HP → Tekanan tinggi terdeteksi
  • Display: dEF → Sedang dalam siklus defrost

⚙️ Cara Setting Dasar pada Controller Dixell Cold Storage

  1. Masuk ke menu setting:
    • Tekan tombol SET selama beberapa detik.
  2. Atur suhu set point:
    • Gunakan tombol  dan  untuk menyesuaikan suhu.
  3. Atur siklus defrost:
    • Atur waktu mulai dan durasi defrost sesuai kebutuhan.
  4. Atur delay kompresor:
    • Untuk mencegah kompresor menyala-matikan terlalu sering (short cycling).
  5. Simpan dan keluar:
    • Tekan SET kembali untuk menyimpan pengaturan.

🛠️ Troubleshooting Umum pada Cold Storage dengan Controller Dixell

MasalahKemungkinan PenyebabSolusi
Suhu tidak turunKompresor mati, refrigerant bocorCek kompresor, tekanan refrigerant
Kipas tidak berputarFan motor rusak, overload tripReset overload, ganti fan jika rusak
Lampu alarm menyalaAda kode error di displayLihat tabel kode error di atas
Es menumpuk di evaporatorSiklus defrost tidak bekerjaCek heater, timer defrost, dan sensor suhu
Kompresor sering tripOverload, tekanan tidak stabilReset kompresor, cek tekanan dan fan kondensor

✅ Tips Perawatan Berkala Cold Storage

  1. Bersihkan coil evaporator dan kondensor secara rutin.
  2. Periksa level refrigerant dan kemungkinan kebocoran.
  3. Lakukan kalibrasi kontroler setiap 6 bulan.
  4. Pastikan ventilasi kondensor tidak terhalang.
  5. Simpan log alarm dan tindakan perbaikan untuk analisis ke depannya.

📚 Kesimpulan

Controller cold storage, khususnya Dixell, adalah perangkat kritis dalam menjaga kinerja dan keandalan sistem pendinginan. Dengan memahami kode indikator, alarm, dan cara pengoperasian kontroler, teknisi atau operator dapat melakukan troubleshooting awal secara efektif dan mencegah kerusakan yang lebih besar.

Pemeliharaan rutin dan pemantauan kondisi sistem melalui controller akan memastikan cold storage tetap beroperasi optimal, menjaga kualitas produk yang disimpan, dan memperpanjang usia pakai peralatan.

Sistem refrigerasi komersial dan industrial dilengkapi dengan kontroler canggih, seperti yang diproduksi oleh Dixell, untuk memantau performa dan melindungi komponen vital. Ketika terjadi gangguan, kontroler akan menampilkan kode indikator tertentu yang memberikan petunjuk awal tentang sumber masalah.

Berikut adalah panduan komprehensif untuk memahami kode-kode tersebut, tanda-tandanya, serta langkah-langkah penanganannya.

Kategori A: Gangguan pada Power Supply (Listrik)

1. Kode: R, S, T (Phase Failure)

  • Tanda (Sign): "R Voldtage", "S Voldtage", "T Voldtage" (kemungkinan arti: Voltage atau Phase Loss).
  • Arti Indikator: Sistem mendeteksi ketidakstabilan atau kegagalan pada salah satu fase dari suplai listrik 3-phase.
  • Penyebab Umum: Sekring putus, koneksi kabel longgar, tegangan tidak seimbang, atau masalah dari sumber utilitas.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Check voltage 3 phase: Gunakan multimeter untuk memeriksa tegangan pada ketiga fase (R-S, S-T, T-R) dan pastikan semuanya dalam rentang normal dan seimbang.
    • Periksa sekring dan MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel utama.
    • Periksa kekencangan koneksi di terminal power input.

2. Kode: PFR (Phase Failure Relay)

  • Tanda (Sign): "3 Phase voltage is unstable or interrupted".
  • Arti Indikator: Relai pengaman fase (PFR) terpicu karena mendeteksi masalah yang sama seperti kode R/S/T, sering kali karena urutan fase yang salah atau tegangan yang sangat tidak seimbang.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Check voltage 3 phase: Lakukan pengecekan tegangan seperti pada poin 1.
    • Pastikan urutan pemasangan fase (wiring sequence) sudah benar.

Kategori B: Gangguan pada Komponen Utama

3. Kode: Light Compressor / Load Compressor

  • Tanda (Sign): "Compressor Turn On" (lampu menyala saat kompresor aktif) atau "Active Compressor overload".
  • Arti Indikator: Lampu ini menunjukkan kompresor sedang diperintahkan untuk menyala oleh kontroler. Jika disertai dengan trip, berarti overload internal pada kompresor aktif.
  • Penyebab Umum: Tegangan tidak normal, beban kompresor terlalu berat, usia kompresor, atau kerusakan mekanik.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Compresor Over load Reset / Check Compressor: Tunggu beberapa menit agar kompresor dingin, lalu lakukan reset. Jika terus terjadi, periksa kondisi kompresor (arus draw, kebocoran, kebisingan).

4. Kode: Light Evaporator / Load Evaporator

  • Tanda (Sign): "Evaporator Tun On" (lampu menyala saat fan evaporator aktif) atau "Active Evaporator overload".
  • Arti Indikator: Menunjukkan kipas evaporator sedang bekerja. Jika trip, berarti motor kipas evaporator mengalami overload.
  • Penyebab Umum: Motor fan rusak, bearing macet, blade fan tersumbat es atau kotoran.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Evaporator Overload Reset / Check Evaporator Fan: Putuskan power, periksa secara manual perputaran fan. Pastikan tidak ada hambatan. Bersihkan kumparan evaporator.

5. Kode: Load Coundesor (Condenser)

  • Tanda (Sign): "Active coundesor overload".
  • Arti Indikator: Motor kipas kondensor mengalami overload dan trip.
  • Penyebab Umum: Mirip dengan kipas evaporator. Motor rusak, fan tersumbat debu/daun, atau aliran udara tidak lancar.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Coundensor overload reset / Check coundensor Fan: Matikan sistem, bersihkan coil kondensor dan area sekitarnya dari kotoran. Periksa apakah fan dapat berputar dengan bebas.

6. Kode: Defrost

  • Tanda (Sign): "Evaporator heater works".
  • Arti Indikator: Lampu ini menyala ketika sistem sedang dalam siklus defrost (pencairan es). Pemanas evaporator aktif untuk melelehkan es yang menumpuk.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Manual defrost of dixell display: Jika siklus defrost otomatis gagal dan es menumpuk berlebihan, Anda dapat memaksa (manual) defrost melalui tampilan kontroler Dixell.

Kategori C: Gangguan pada Sistem Proteksi

7. Kode: HP/LP (High Pressure / Low Pressure)

  • Tanda (Sign): "HP/LP Pressure is unstable" atau "HP/LP Switch reset".
  • Arti Indikator: Switch tekanan tinggi (HP) atau tekanan rendah (LP) pada sistem refrigerasi terpicu, mematikan kompresor untuk perlindungan.
    • HP Trip: Tekanan discharge terlalu tinggi. Penyebab: Kondensor kotor, fan kondensor mati, aliran udara terhalang, overcharge refrigerant.
    • LP Trip: Tekanan suction terlalu rendah. Penyebab: Kurang refrigerant (bocor), filter drier tersumbat, expansion valve bermasalah.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • HP/LP Swictch reset / check coundensor air circulation: Setelah alarm, switch akan reset sendiri. Periksa dan bersihkan kondensor secara menyeluruh. Periksa apakah semua fan berjalan.
    • Check compressor: Untuk LP, periksa juga sistem kelistrikan dan kondisi kompresor.

8. Kode: Thermis OLP (Thermistor Overload Protection)

  • Tanda (Sign): "Active Compressor Protection".
  • Arti Indikator: Sensor suhu (thermistor) yang menempel pada bodi kompresor mendeteksi suhu yang berlebihan. Ini adalah proteksi termal langsung untuk mencegah kompresor过热 (overheat).
  • Penyebab Umum: Sirkulasi oli buruk, tingkat refrigerant rendah, siklus kompresor terlalu pendek (short cycling), atau ambient temperature yang sangat tinggi.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Check compressor: Biarkan kompresor mendingin. Periksa penyebab overheating seperti kebocoran refrigerant atau masalah lubrikasi.

9. Kode: OPL (Oil Pressure Loss)

  • Tanda (Sign): "Oil pump pressure under differential".
  • Arti Indikator: (Biasanya pada kompresor tipe screw atau reciprocating besar). Sensor mendeteksi perbedaan tekanan oli yang tidak memadai, menunjukkan kegagalan pelumasan yang dapat merusak kompresor secara fatal.
  • Penyebab Umum: Level oli rendah, saringan oli tersumbat, sensor oil pressure failure, atau pompa oli rusak.
  • Informasi Penanganan (Handling Information):
    • Check oil pressure differential: Ini adalah masalah serius. Periksa level oli, kebocoran pada sistem oli, dan kondisi pressure switch. Memerlukan teknisi yang berpengalaman.

Kesimpulan

Pentingnya Controller Cold Storage

Tanpa controller yang andal, ruang pendingin akan menjadi "kotak es" yang tidak terkendali, berisiko tinggi mengalami:

  • Kerusakan Produk: Fluktuasi suhu dapat menyebabkan produk makanan basi atau obat-obatan kehilangan efikasinya.
  • Kerusakan Peralatan: Pengoperasian kompresor dan motor tanpa perlindungan dapat menyebabkan kegagalan prematur.
  • Biaya Operasional Tinggi: Siklus defrost yang tidak efisien atau pengoperasian kompresor yang tidak optimal akan meningkatkan tagihan listrik secara signifikan.

Dengan demikian, controller cold storage bukan hanya alat kontrol, melainkan investasi strategis untuk menjaga integritas produk, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperpanjang umur peralatan.

Pemahaman yang baik terhadap kode indikator pada kontroler Dixell adalah kunci pertama dalam melakukan troubleshooting yang efektif. Selalu prioritaskan keselamatan dengan mematikan power sebelum melakukan inspeksi fisik. Untuk masalah yang kompleks, terutama yang terkait dengan tekanan refrigerant (HP/LP, OPL) dan kompresor, disarankan untuk menghubungi teknisi refrigerasi bersertifikat untuk penanganan yang tepat dan aman. Lakukan pencatatan (log) setiap kejadian gangguan untuk membantu analisis jika masalah berulang.